rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

佛說緣分

Seorang wanita setiap hari berdoa kepada Buddha agar bisa bertemu dengan laki-laki yang pernah dia lihat pada kehidupan lampau.
Ketulusannya telah membuat sang Buddha terharu, karena itu sang Buddha pun menampakan diri.
Buddha : "Apakah kamu ingin melihat laki-laki itu ?"
Wanita : "Iya ! Saya hanya ingin melihat dia satu kali lagi !"
Buddha :"Kamu harus melepaskan semua yang kamu miliki, termasuk keluarga dan kebahagian dalam hidupmu?"
Wanita : "Saya sanggup melakukannya!"
Buddha :"Kamu harus membina kehidupan selama 500 tahun barulah bisa bertemu dia selama satu kali, apakah kamu tidak menyesal ?"
Wanita : "saya tidak menyesal".

Lalu...
Sang Wanita pun menjadi sebuah batu besar, berbaring di daerah gersang yang jauh dari pemukiman orang, dan selama 400 harus menghadapi panas terik matahari,angin dan hujan. Selama 400 tahun ini penderitaan yang dihadapi begitu besar.
Tetapi yang membuat dia menderita adalah tidak melihat satu orangpun selama 400 tahun ini, seolah-olah tidak ada harapan sama sekali, hatinya seakan-akan hancur.

Pada tahun terakhir, datanglah seorang laki-laki pencari batu. Laki-laki melihat batu besar ini dan menyukainya, lalu dipahatlah batu tersebut menjadi bentuk memanjang, kemudian diangkut ke dalam kota. Ternyata orang kota sedang membangun sebuah jembatan batu, maka batu itupun dijadikan tiang jembatan batu yang dibangun.

Dan pada saat pembangunan jembatan itulah, sang wanita melihat laki-laki yang telah dia tunggu selama 500 tahun itu lewat. Langkah kaki laki-laki itu terburu-buru, seperti ada masalah penting, dan dengan cepat jembatan itupun dilewatinya. Sudah pasti, sang laki-laki tidak akan menyadari bahwa dibawah sana, dibawah jembatan ada sebuah batu yang sedang melihat dan memperhatikan dia. Akhirnya sang laki-lakipun berjalan jauh dan tak terlihat lagi, saat ini sang Buddha pun kembali muncul.

Buddha : "Apakah kamu puas ?"
Wanita : "Tidak ! Mengapa ? Mengapa saya hanya sebuah batu penanggak jembatan ?" Kalau saja saya diletakan di tengah jembatan, bukankah saya akan bertemua dengannya, dan bisa menyentuh dia walau sebentar ?"

Buddha : " Kalau kamu ingin menyentuhnya, maka kamu masih harus membina diri dan menjalani kehidupan selama 500 tahun !"
Wanita : " Saya rela!"
Buddha : "Tidakkah kamu menyesal karena akan melewati hari-hari dengan penderitaan ?"
Wanita :" Saya tidak akan menyesal".

Lalu...
Sang wanitapun menjadi sebatang pohon, tumbuh kokoh dan berdiri diatas jalan yang penuh dengan orang lalu lalang. Setiap hari wanita memandang ke sana sini.
Hari demi hari berlalu, hati wanita perlahan-lahan menjadi tenang, karena dia tahu, laki-laki yang ditunggu hanya akan muncul pada hari terakhir.

Akhirnya 500 tahun pun berlalu. Pada hari terakhir, sang wanita percaya bahwa laki-laki itu akan muncul, tetapi hatinya tetap begitu tenang.
Oh ! dia datang! Dia telah datang dan mengenakan kemeja panjang berwarna putih yang paling dia sukai. Wajahnya begitu tampan (sang wanita memandanginya terus). Kali itu, sang laki-laki tidak berjalan terburu-buru, karena hari terlalu panas dan diapun melihat ada sebatang pohon besar, keteduhan bawah pohon itu sungguh sangat mengoda, diapun berpikir untuk beristirahat sejenak dibawah pohon.

Dia berjalan sampai ke bawah pohon, duduk diatas akar, memejamkan mata dan tertidur.
Sang wanita pun menyentuhnya, tapi tidak bisa memberitahukan kepada dia akan derita rindu selama 1000 tahun ini. Yang bisa diperbuat hanyalah merapatkan daun-daun pohon agar sinar terik matahari tidak langsung menyinari tubuh sang laki-laki. Inilah kelembutan yang diberikan kepada laki-laki setelah membina diri dan hidup selama 1000 tahun.

Namun, laki-laki hanya tidur sejenak, karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Laki-laki berdiri, membersihkan lengan panjangnya dari debu. Sebelum meneruskan perjalanan, sang laki-laki memandangi pohon itu dan memperhatikan pohon besar ini, kemudian dengan lembut mengelus batang pohon beberapa saat, seolah-olah sebagai tanda terima kasih karena telah memberikan kesejukan. Kemudian, diapun pergi tanpa memandang lagi kebelakang. Dan saat berjalan jauh dan hilang dari pandangan, sang Buddha pun kembali muncul.

Buddha :"Bukankah kamu ingin menjadi istri dia ? Kalau begitu kamu masih harus membina diri..."

Sang wanita memotong perkataan Buddha dan berkata :
"Memang saya sangat menginginkannya, tapi tidak perlu lagi."

Buddha : "????"
Wanita : "Beginipun sudah sangat baik, mencintai dia bukanlah mesti menjadi istri dia."

Buddha : "????!"
Wanita : "Apakah istri dia yang sekarang juga pernah menderita seperti saya ?"

Buddha menganggukkan kepala.

Sang wanita tersenyum dan berkata :" Sayapun bisa menjalani penderitaan, tapi semua ini tidak perlu lagi".

Pada saat wanita mengatakan ini, dia menyadari sang Buddha diam-diam menghela napas .
Sang wanita merasa aneh, apakah sebagai Buddha juga ada masalah hati ?"
Wajah sang Buddha tersenyum dan berkata : "Keputusanmu ini sangat baik, karena akan membuat seorang laki-laki tidak perlu menunggu 1000 tahun lagi,karena demi untuk melihatmu, sang laki-laki telah membina diri dan menjalani kehidupan selama 2000 tahun.

BUDDHA : "Pertemuan selama 500 tahun hanyalah membuahkan jodoh untuk saling berpapasan selama satu kali dalam kehidupan ini".


####
Kalau begitu, telah berapa ribu tahunkah saya membina diri dan menjalani kehidupan, barulah pada kehidupan ini bisa mengenal kamu ?

0 意見:

Post a Comment